Sunday 6 October 2013

Jenis tanaman
Jenis hama
Nama ilmiah
Bagian diserang
Gejala
Kubis bunga
Ulat bawang
Spodoptera exigua
Daun
Daun transparan, hanya tersisa lapisan epidermis daunya saja
Ulat grayak
Spodoptera litura
Daun
Daun berlubang lubang tidak beraturan, pada serangan berat hanya akan menyisakan tulang daunya saja
Kailan
Ulat buah
Helicoverpa armigera
Krop
Krop tanaman rusak
Petsai
Ulat daun
Plutella xylostella
Daun
Pada serangan berat hanya akan menyisakan lapisan epidermis atasnya saja
Ulat krop
Crocidolomia binotalis
Daun, krop
Pada serangan berat, hanya tersisa tlang daunya saja
Bawang merah
Ulat bawang
Spodoptera exigua
Daun
Daun rusak berbercak putih menyerupai tambalan dan layu
trips
Thrips parvisinipus
Daun
Pada daun terdapat goresan-goresan seperti terparut berwarna keperakan. Pada serangan berat goresan akan menjadi bercak yang lebih besar dan akhirnya akan mati
Bawang putih
trips
Thrips parvinipus
Daun
Pada daun terdapat goresan-goresan seperti terparut berwarna keperakan. Pada serangan berat goresan akan menjadi bercak yang lebih besar dan akhirnya akan mati
tungau
Tetranycidae
Pangkal daun
Pangkal daun menjadi kaku dan keriting
Cabai
trips
Thrips pavirinipus
Daun, bunga
Mulanya terdapat noda keperakan tidak beraturan, kemudian menjadi cokelat muda dan daun mengeriting ke atas
Ulat grayak
Spodoptera litura
Daun
Daun berlubang tidak beraturan, seingkali hanya menyisakan tulang daunya saja
Ulat buah
Helicoverpa armigera
Buah
Buah berlubang khas yang jelas, yang merupakan jalan masuk ulat ke dalam buah
Lalat buah
Bactrocera dorsalis
Buah
Buah membusuk dan berair
Wereng daun
Empoasca lybica
Daun
Terdapat bintik putih pada permukaan daun bagian atas
Tungau kuning
Polyphagotarsonemus latus
Daun muda
Daun kaku berwarna abu-abu kecokelatan, selanjutnya mengeriting ke bawah menyerupai sendok terbalik
Kubis
Ulat daun
Plutela xylostella
Daun muda
Pada daun hanya akan tersisa bagian lapisan epidermis atasnya saja, karena ulat memakan bagian bawah daun
Ulat krop, jantung kubis
Crocidolomis binotslis
Daun tua, daun muda, krop
Titik tumbuh krop tanaman rusak
Ulat tanah
Agrotis ipsilon
Tanaman muda
Daun-daun muda terpotong dan batang menjadi rebah
Tomat
Ulat tanah
Agrotis ipsilon
Tanaman muda
Batang, cabang dan tangkai daun terpotong pada bagian pangkalnya
Ulat buah
Helicoverpa armigera
Buah
Buah berlubang khas yang jelas, yang merupakan jalan masuk ulat ke dalam buah
Terung
Kumbang terung
Epilachna sparsa
Daun, buah
Bagian daun yang terserang hanya tersisa mesofil dan tulang daunya daja(hama memakan daun dari permukaan bawah). Pada serangan berat, daun tersebut akan berubah warna menjadi kecokelatan dan kemudian berlubang


Sumber :
LLilies,Christina Sutarminingsih . 2003. Vertikultur: Pola Bertanam Secara Vertikal. Yogyakarta: Kanisius.

Saturday 5 October 2013

Pada dasarnya vertikultur merupakan cara bertanam dengan yang dilakukan dengan menempatkan media tanam pada  wadah-wadah secara vertikal. Vertikultur merupakan upaya pemanfaatan ruang ke arah vetikal. Apabila llahan dengan luasan tertentu ditanami dengan cara biasa, maka tiap satu titik tumbuh hanya dapat ditanami dengan satu tanaman, namun apabila lahan tersebut diusahakan secara vertikultur maka tiap titik tersebut dapat ditanami dengan beberapa tanaman sekaligus. Dengan demikian vertikultur dapat diusahakan pada daerah-daerah dengan lahan yang relatif sempit. khusuusnya di daerah perkotaan dengan pemukiman yang padat. Vertikultur juga dapat diusahakan pada daerah-daerah yang kurang subur, dengan syarat media tanamnya diupayakan dapat mendukung pertumbuhan tanaman. Media tanam tersebut dapat diperoleh dari tempat lain atau dapat pula diperkaya dengan unsur hara tambahan. Pada prinsipnya, Vertikultur seperti menanam tanaman di dalam pot.


Keunggulan Vertikultur

  • Menghemat lahan
  • Menghemat air
  • Mendukung pertanian organik
  • Bahan yang digunakan sebagai wadah media tanam dapat disesuaikan dengan kondisi setempat
  • Umur tanamn relatif pendek
  • Pemeliharaan tanaman relatif sederhana
  • Dapat dilakukan oleh siapa saja yang bersungguh-sungguh berminat


Bentuk-bentuk Vertikultur

  • Kolom media tanam disusun secara vertikal. Dalam hal ini setiap bahan yang akan digunakan sebagai kolom wadah media disusun secara vertikal, kemudian diberi lubang yang disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan diusahakan.
  • Kolom wadah media disusun horizontal. Dalam hal ini, kolom wadah disusun secara mendatar, kemudian kolom-kolom tersebut disusun menyerupai rak.
  • Wadah media digantung. Dalam hal ini wadah media disusun saling bersambungan dengan cara digantung, sehingga menyerupai pot-pot gantung
  • Pot susun. Wadah media sebaiknya dipilih dari bahan yang cukup kokoh dan dapat tegak berdiri dengan bentuk menyerupai pot. Kemudian disusun dalam suatu tegakan dengan susunan menurut selera, sehingga pot susun menyerupai pohon pot.
Sumber:

Lilies,Christina Sutarminingsih . 2003. Vertikultur: Pola Bertanam Secara Vertikal. Yogyakarta: Kanisius.