Saturday 14 September 2013

Petinggi negara ini seolah-olah seperti orang yang buta dan tuli. Mereka tidak meliat seperti apa keadaan indonesia saat ini juga tidak mau mendengar apa yang rakyat mau. Ditengah berbagai masalah yang sedang menimpa negara ini muncul ide yang dapat saya katakan sedikit bodoh. Ide tersebut adalah wacana untuk memproduksi mobil murah. Saya bingung mengenai wacana ini, seberapa pentingkah mobil sehingga harus diproduksi masal dengan harga yang murah, padahal semua orang tahu bahwa jalanan sudah semakin pengap karena macet dan tentu juga karena polusinya. Selain itu masalah lain yang tak kalah pentingnya adalah masalah sumber energi yang semakin menipis khususnya minyak bumi. Produksi minyak bumi yang minim ditambah dengan kebutuhan akan minyak bumi yang besar, bahkan lebih besar dari jumlah yang dapat diproduksi sehingga kita harus tetap impor ternyata tetap tidak membuat mereka berfikir lebih logis dalam membuat keputusan.
Saya berfikir, bertanya dalam hati “kenapa malah mobil murah?” apakah pernah ada masalah yang membuat semua masyarakat indonesia gelisah karena harga mobil yang mahal? Saya rasa masyarakat indonesia tidak akan terlalu memikirkan hal itu. Bahkan belajar dari pengalaman, bahwa yang membuat masyarakat indonesia gelisah lebih pada harga bahan pangan yang melonjak. Harga kedelai naik, imbasnya perajin tahu tempe gulung tikar. Kalau harga beras yang naik tentu imbasnya lebih parah. Belum lagi pas harga daging sapi naik, banyak juga produsen bakso kecil yang gulung tikar. Sungguh miris yah negara kita, saat banyak masalah seperti ini malah diperkeruh lagi dengan orang-orang yang sok sekali pengen jadi wakil rakyat. Tapi mungkin pemikiran saya salah besar, mungkin menurut berbagai penelitian versi mereka dengan harga mobil yang murah dapat menjadikan jalanan lebih longgar, konsumsi bbm menjadi menurun dan mungkin sampai bisa membuat membuat harga bahan pokok turun. Mungkin benar, otak saya gak menjangkau pemikiran yang super hebat ini.
Tapi sebagai rakyat biasa, saya si punya saran. Bagaimana kalau bikin program pupuk murah atau saprodi pertanian yang murah. Kalau menurut saya si dengan saprodi yang murah tentu akan memperkecil biaya produksi sehingga dapat menekan harga secara adil. Kenapa saya bilang adil? Ya, karena biasanya dengan cara menekan dengan menekan harga bahan pangan langsung di pasar akan merugikan banyak kalangan. Pedagang, petani dll. Semoga juga dengan saprodi yang murah dapat meningkatkan produksi untuk tanaman pangan, sehingga dapat menekan impor. Kita tahu sendiri, kalau semakin banyak impor yang dirugikan banyak, pemerintah juga rugi. Belum lagi jika dollar amerika lagi kuat, ya jebol dah apbn kan. Dengan meningkatnya produksi pertanian juga dapat berimbas pada harga pakan ternak, ini juga akan menekan biaya produksi peternak. Seperti saya bilang kalau biaya produksi berkurang maka akan ada kecenderungan akan menurunkan harga produk. Ini sih sekedar cuhatan saya, saya bingung sih mau dijadikan seperti apa negara kita. Semoga generasi saya nanti bisa memimpin negara ini dengan lebih baik deh...

0 comments: