Tuesday 11 March 2014

HAMA

Katak
Katak dapat memakan telur dan benih yang masih berukuran kecil. Pengendalian katak dapat dilakukan secara manual dengan menggunakan jala lalu membuangnya jauh dari kolam. Untuk mencegah penyebaran dilakukan dengan membersihkan telur katak yang mengapung di permukaan kolam.
Ular
Ular memangsa benih ikan. Untuk pencegahan dilakukan dengan pemagaran kolam dengan anyaman bambu yang rapat atau jala yang memiliki anyaman kecil. Pengendalian dilakukan secara manual dengan menangkapnya dengan jala, lalu dibunuh.
Burung
Burung dapat menyerang ikan dari ukuran kecil hingga ukuran besar tergantung spesies burung tersebut. Pengendalian yang biasa dilakukan adalah dengan merentangkan tali plastik atau senar diatas kolam.
Lingsang
Lingsang sangat rakus dan dapat memangsa ikan kecil maupun besar. Biasanya lingsang menyelam lalu menangkap gurami. Untuk menangkapnya dibuat jebakan dengan jaring yang diberi umpan berupa ikan.

PENYAKIT

Kutu Ikan
Penyebab penyakit ini adalah parasit Argulus indicus yang dibawa oleh  Crustaceae atau udang berukuran renik. Penyakit ini dikenal dengan penyakit kutu ikan yang menyerang dengan cara menempel dan menggigit mangsanya.apabila gurami terserang maka akan mengalami pendarahan. Penularanya melalui media air atau kontak langsung antar ikan. Penyakit akan muncul pada kolam dengan kualitas air buruk.
Pengeringan kolam sehabis panen dapat dijadikan alternatif pengendalian yang efektif. Tujuan pengeringan adalah untuk membunuh telur yang berada didasar kolam. Pengobatan dapat dilakukan dengan penaburan garam kedalam kolam. Saat pengobatan saluran air diusahakan ditutup dan ketinggian air diturunkan hingga 10-20cm. Sehari kemudian air dapat ditambah lagi. Alternatif lain adalah dengan merendam ikan yang terinfeksi dalam larutan garam selama 15 menit.
Penyakit karena Dactylogyrus dan Gryodactylus
Penyebab penyakit ini adalah cacing Dactylogyrus sp dan Gryodactylus sp. Kehadiranya dipicu oleh kualitas air yang buruk, kurang pakan, kepadatan terlalu tinggi, dan perubahan lingkungan yang mendadak. Gejala awal ditandai dengan menurunya nafsu makan pada ikan, sering muncul di permukaan air, dan gurami sering terlihat berbaring dengan insang ynag terbuka. Parasit Dactylogyrus lebih suka menyerang insang yang terbuka, sedangkan Gryodactylus  lebih suka menyerang tubuh dan sirip.
Pencegahan dilakukan dengan pemberian pakan yang cukup, peningkatan kualitas air, dan penyaringan air yang masuk. Apabila terserang dapat diatasi dengan mengganti air dalam jumlah banyak. Kemudian taburkan garam dapur kedalam kolam, lalu saluran air ditutup selama 24 jam. Selain itu dapat pula diatasi dengan perendaman ikan yang terinfeksi pada larutan garam selama 24 jam.
Mata Belo
Gejala awal adalah gerakan gurami tampak malas dan kurang aktif, nafsu makan berkurang, dan sering muncul di permukaan. Kemudian disusul dengan pembengkakan pada mata. Akibatnya gurami menjadi buta, semakin lama kondisi tubuhnya semakin lemah dan mati. Penyakit ini diduga disebabkan oleh sejenis cacing. Pengobatan dilakukan dengan menghentikan saluran air selama 24 jam. Bersamaan dengan itu taburkan garam, kemudian keesokan harinya air diganti dengan yang lebih segar. Cara lain dilakukan dengan mencampur pakan dengan antibiotik.
Jamur
Pada ikan yang terserang akan muncul benang-benang berwarna krem yang halus mirip kapas. Jamur umumnya menyerang bagian tubuh yang terluka. Penyebabnya adalah jamur Saprolegnia dan Achyla. Serangan jamur tidak menimbulkan kematian, tetapi memberi peluang berkembangnya penyakit lain yang bisa menyebabkan kematian.
Jamur dapat ditanggulangi dengan memberi garam. Sewaktu penaburan garam, aliran air harus dihentikan. Selain itu dapat pula dilakukan perendaman pada ikan yang terinfeksi dengan larutan garam pada kolam atau bak khusus.
Bercak Putih
Penyakit ini disebabkan oleh parasit Ichthyophthyrius. Gejala utamanya adalah keluarnya bercak putih secara jelas dibagian kulit. Gejala lainya adalah tubuh tampak pucat, ikan sering menggosokan tubuhnya pada benda disekitarnya, mulut ikan kembang-kempis seperti kekurangan oksigen. Pengendalian dilakukan dengan merendam ikan gurami yang terinfeksi dalam larutan formalin sebanyak 25 mg/l. Kemudian tambah malachine green oxalat sebanyak 0,2 mg/l selama 24 jam.

Sumber:

Tim Redaksi Agromedia Pustaka.2001.Budi Daya Gurami.Jakarta:Agromedia Pustaka

0 comments: