HAMA
Katak
Katak dapat memakan telur dan benih yang masih berukuran
kecil. Pengendalian katak dapat dilakukan secara manual dengan menggunakan jala
lalu membuangnya jauh dari kolam. Untuk mencegah penyebaran dilakukan dengan
membersihkan telur katak yang mengapung di permukaan kolam.
Ular
Ular memangsa benih ikan. Untuk pencegahan dilakukan dengan
pemagaran kolam dengan anyaman bambu yang rapat atau jala yang memiliki anyaman
kecil. Pengendalian dilakukan secara manual dengan menangkapnya dengan jala,
lalu dibunuh.
Burung
Burung dapat menyerang ikan dari ukuran kecil hingga ukuran
besar tergantung spesies burung tersebut. Pengendalian yang biasa dilakukan
adalah dengan merentangkan tali plastik atau senar diatas kolam.
Lingsang
Lingsang sangat rakus dan dapat memangsa ikan kecil maupun
besar. Biasanya lingsang menyelam lalu menangkap gurami. Untuk menangkapnya
dibuat jebakan dengan jaring yang diberi umpan berupa ikan.
PENYAKIT
Kutu Ikan
Penyebab penyakit ini adalah parasit Argulus indicus yang dibawa oleh Crustaceae
atau udang berukuran renik. Penyakit ini dikenal dengan penyakit kutu ikan yang
menyerang dengan cara menempel dan menggigit mangsanya.apabila gurami terserang
maka akan mengalami pendarahan. Penularanya melalui media air atau kontak
langsung antar ikan. Penyakit akan muncul pada kolam dengan kualitas air buruk.
Pengeringan kolam sehabis panen dapat dijadikan alternatif
pengendalian yang efektif. Tujuan pengeringan adalah untuk membunuh telur yang
berada didasar kolam. Pengobatan dapat dilakukan dengan penaburan garam kedalam
kolam. Saat pengobatan saluran air diusahakan ditutup dan ketinggian air
diturunkan hingga 10-20cm. Sehari kemudian air dapat ditambah lagi. Alternatif
lain adalah dengan merendam ikan yang terinfeksi dalam larutan garam selama 15
menit.
Penyakit karena Dactylogyrus
dan Gryodactylus
Penyebab penyakit ini adalah cacing Dactylogyrus sp dan Gryodactylus
sp. Kehadiranya dipicu oleh kualitas air yang buruk, kurang pakan,
kepadatan terlalu tinggi, dan perubahan lingkungan yang mendadak. Gejala awal
ditandai dengan menurunya nafsu makan pada ikan, sering muncul di permukaan
air, dan gurami sering terlihat berbaring dengan insang ynag terbuka. Parasit Dactylogyrus lebih suka menyerang insang
yang terbuka, sedangkan Gryodactylus lebih suka menyerang tubuh dan sirip.
Pencegahan dilakukan dengan pemberian pakan yang cukup,
peningkatan kualitas air, dan penyaringan air yang masuk. Apabila terserang
dapat diatasi dengan mengganti air dalam jumlah banyak. Kemudian taburkan garam
dapur kedalam kolam, lalu saluran air ditutup selama 24 jam. Selain itu dapat
pula diatasi dengan perendaman ikan yang terinfeksi pada larutan garam selama
24 jam.
Mata Belo
Gejala awal adalah gerakan gurami tampak malas dan kurang
aktif, nafsu makan berkurang, dan sering muncul di permukaan. Kemudian disusul
dengan pembengkakan pada mata. Akibatnya gurami menjadi buta, semakin lama
kondisi tubuhnya semakin lemah dan mati. Penyakit ini diduga disebabkan oleh
sejenis cacing. Pengobatan dilakukan dengan menghentikan saluran air selama 24
jam. Bersamaan dengan itu taburkan garam, kemudian keesokan harinya air diganti
dengan yang lebih segar. Cara lain dilakukan dengan mencampur pakan dengan
antibiotik.
Jamur
Pada ikan yang terserang akan muncul benang-benang berwarna
krem yang halus mirip kapas. Jamur umumnya menyerang bagian tubuh yang terluka.
Penyebabnya adalah jamur Saprolegnia
dan Achyla. Serangan jamur tidak
menimbulkan kematian, tetapi memberi peluang berkembangnya penyakit lain yang
bisa menyebabkan kematian.
Jamur dapat ditanggulangi dengan memberi garam. Sewaktu
penaburan garam, aliran air harus dihentikan. Selain itu dapat pula dilakukan perendaman
pada ikan yang terinfeksi dengan larutan garam pada kolam atau bak khusus.
Bercak Putih
Penyakit ini disebabkan oleh parasit Ichthyophthyrius. Gejala utamanya adalah keluarnya bercak putih
secara jelas dibagian kulit. Gejala lainya adalah tubuh tampak pucat, ikan
sering menggosokan tubuhnya pada benda disekitarnya, mulut ikan kembang-kempis
seperti kekurangan oksigen. Pengendalian dilakukan dengan merendam ikan gurami
yang terinfeksi dalam larutan formalin sebanyak 25 mg/l. Kemudian tambah malachine green oxalat sebanyak 0,2 mg/l
selama 24 jam.
Sumber:
Tim Redaksi Agromedia Pustaka.2001.Budi Daya Gurami.Jakarta:Agromedia Pustaka
Sumber:
Tim Redaksi Agromedia Pustaka.2001.Budi Daya Gurami.Jakarta:Agromedia Pustaka
0 comments:
Post a Comment