Monday, 27 May 2013

Pertanian organik pada dasarnya sama dengan pertanian konvensional. Tanaman yang dibudidayakan boleh apa saja. Perbedaan yang mendasar antara pertanian organik dan pertanian konvensional terletak dari sumber nutrisi serta cara pengendalian organisme pengganggunya.
Sumber nutrisi tanaman yang diusahakan dengan pertanian organik lebih ditekankan dari bahan-bahan organik. Penggunaan pupuk kompos, pupuk hijau dan pupuk kandang adalah hal yang sangat lumrah ditemukan dalam budidaya tanaman secara organik. Asupan nutrisi yang berasal dari pupuk sintetis dianggap sebagai salah satu penyebab kerusakan lingkungan, sehingga penggunaanya perlu dibatasi. Selain itu penggunaan pupuk organik juga berperan dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
Dalam pertanian organik cara pemberantasan organisme penggaganggu tidak boleh menggunakan pestisida sintetis. karena pestisida sintetis dapat merusak lingkungan dalam jangka waktu yang cukup panjang. Perlindungan tanaman dapat dilakukan secara manual atau menggunakan pestisida alami.
Salah satu kelebihan dalam pertanian organik adalah adanya proses daur ulang limbah pertanian yang biasanya dibuang pada pertanian konvensional. Limbah ternak, limbah seresah, ataupun barang sisa lainya dapat diolah kembali menjadi barang yang dapat dimanfaatkan kembali dalam proses budidaya.
Produk pertanian yang dihasilkan dengan budidaya pertanian organik biasanya memiliki harga yang relatif mahal. Sehingga pertanian organik cukup menjanjikan apabila diusahakan menjadi ladang bisnis.

0 comments: