Sunday 26 May 2013

Setelah perang badar, Shafwan bin umayah bin khalaf memberikan tawaran kepada Umair bin Wahb. apabila dia berhasil membunuh nabi Muhammad SAW maka Shafwan akan melunasi hutang-hutangnya, menanggung keluarganya dan mempersiapkan kendaraan untuk keberangkatanya. Umair menerima tawaran tersebut dan datang ke kota Madinah. Dia memasuki masjid dengan membawa pedang terhunus untuk menemui Rasulullah SAW. Sahabat Rasulullah SAW, Umar bin Khaththab kemudian mengantarkan dia menghadap Nabi.
"Untuk apa kau kemari wahai Umair?" Tanya Nabi.
"Aku datang untuk seorang tawanan yang kau tawan, aku ingin mengambilnya" jawabnya bohong.
"Lalu pedang ini untuk apa?" Nabi bertanya kembali.
"Sial benar pedang ini. pedang ini bukan untuk apa-apa. Aku lupa ketika turun dari kendaraan tadi dan ia berada di leherku" jawabanya  mencoba membohongi nabi kembali.
"Jujurlah apa yang membawamu kemari" desak Nabi.
"Aku datang untuk tawanan itu" jawaban Umair tetap mencoba membohongi Nabi.
"Lalu apa yang dijanjikan Shafwan bin Umayah di dekat batu itu??" Nabi kembali bertanya kepada Umair.
Dengan terkejut Umair menjawab,"Dia tidak menjanjikan sesuatu apapun".
"Bukankah engakau menyanggupi untuk membunuhku dengan imbalan ia membayar hutangmu dan menanggung kehidupan keluargamu? namun Allah pasti mencegah keinginanmu itu."Nabi kembali membalas ucapan Umair.
"Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bahwa muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Sungguh, benar apa yang engaku katakan." sahut Umair.
Kemudian rasulullah berkata kepada sahabatnya,"Ajarilah saudaramu ini al-Quran dan lepaskan tawanan yang ia inginkan."
Umair kemudian kembali ke makkah untuk menyeru umat manusia kepada islam. Bersamanya banyak sekali orang yang masuk islam.

Diambil dari buku Achmad Arif berjudul Iman & Kepahlawanan.

0 comments: